Menemukan Pekerjaan yang Tepat

Sebagian dari kita sudah bekerja atau sudah kuliah, dan ada juga yang baru akan menemukan pekerjaan yang tepat bagi dirinya. Jadi seperti apa rasanya bekerja atau kuliah menurutmu? apakah menyenangkan? atau kamu merasa hal tersebut membuat hidupmu makin berat?

Baik kerja atau kuliah akan ada momen yang enak maupun momen yang tidak enak, tidak mungkin bila momen enak saja atau sebaliknya yang tidak enak saja. Kadang kita tidak menyadari betapa beruntungnya kita. Ada banyak lowongan pekerjaan tapi tidak semua dapat masuk, ada banyak jurusan kuliah yang dibuka tapi tidak semua masuk. Hal yang paling sering kita lakukan adalah membandingkan diri dengan orang yang memperoleh semua lebih baik dari diri kita sehingga kita tidak menyadari betapa beruntungnya kita. Melihat orang lain itu membawa beberapa efek baik dan buruk. Efek baiknya adalah kita bisa memacu diri kita karena orang itu mungkin idola kita dan kita ingin jadi seperti dia akan tetapi efek buruknya adalah kita gagal melihat bahwa setiap orang dilahirkan berbeda dan akan memiliki hidup yang berbeda.

Pekerjaan yang Tepat, Memanggil Kamu.

Pekerjaan boleh sama akan tetapi kita memilki panggilan dalam hidup di dunia kerja yang berbeda. Pekerjaan dan panggilan adalah hal yang harus dibedakan. Pekerjaan adalah hal yang kita lakukan untuk hidup sedangkan panggilan lebih ke arah diri kita sendiri, masalah bagaimana kita menumbuhkan kapasitas dan persepsi diri kita. Meski pekerjaan sama ada orang yang bahagia dengan apa yang dia kerjakan dan ada orang yang sangat membenci dengan apa yang dia kerjakan. Dari sini dapat langsung kita simpulkan bahwa sebenarnya musuh terbesar dalam pekerjaan kita adalah diri kita sendiri. Kita tidak suka dengan pekerjaan dan ada pekerjaan yang lebih baik. Tapi tidak mau keluar dari perusahaan karena takut tidak diterima di tempat lain, kita tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri. Tanpa tahu bahwa sebenarnya bisa melatih diri kita dan mengembangkan diri kita. Orang seperti ini bekerja tapi tidak tahu panggilan dalam hidupnya. Ia seperti seseorang yang hanya berada di rumah.

Untuk mengetahui panggilan diri perlu sebuah kerendahan hati untuk memunculkan 2 pertanyaan yang besar. Apa karunia atau kemampuan yang ada pada diri saya? kedua apa yang membuat saya unik? tiap orang diberi kemampuan yang berbeda-beda, ada orang yang hanya memiliki kemampuan 1 dan ia bisa menjalankan kemampuan itu dengan sangat luar biasa. Ada juga orang yang memiliki kemampuan yang sama tapi tidak sehebat orang pertama. Ia membandingkan diri dengan orang pertama tanpa sadar bahwa ia memiliki 2 kemampuan lebih banyak daripada orang pertama dan ia bisa menggabungkan ke-3 kemampuan tersebut untuk bekerja dengan sangat baik. Kemampuan apapun yang telah diberikan pada kita, harus kita kembangkan dan gunakan semaksimal mungkin.

Mengenal Diri Lebih Dalam

Sangat penting mengenal diri sebelum tahu apa pekerjaan yang benar-benar cocok untuk kita. Salah satu bantuan yang kita bisa dapatkan adalah menggunakan test kepribadian MBTI.Tetapi MBTI bukanlah sesuatu yang absolut. Manusia akan selalu berubah, kita semakin hari semakin dewasa dan kita akan menerima hal-hal baru yang tidak dapat kita mengerti dan belajar dari sana. lalu munculah kebijaksanaan dan dari sana merubah cara kita berpikir, cara kita melakukan sesuatu. Karena itu test MBTI ini bukanlah sesuatu yang absolut, lalu juga ada yang namanya persepsi diri. Diri merasa tidak sombong tetapi semua temannya bilang dia sangat sombong. Persepsi diri juga bisa mengubah apa yang kita lihat mengenai diri kita sendiri. Karena itu sangat penting bila kamu memiliki komunitas di mana kamu bisa saling membangun dan mengevaluasi diri kita. tentu saja mereka juga memiliki persepsi diri merek karena itu saya bilang komunitas. Bukan 1 atau hanya 3 orang melainkan banyak. Kamu bisa saling mengenal mereka dan mereka bisa mengenal mu dan dari sana kalian bisa saling membangun satu dengan yang lain.

Ada seseorang mengatakan bahwa pendidikan di sebuah kampung A sangat jelek  dan ia akan ke sana untuk mengajar. Tetapi bahasa daerah sangat kental di sana dan teman saya mengatakan bahwa ia akan bekerja di sana sekaligus belajar bahasa daerah sana. Teman-temannya mendengar dan mengatakan agar ia tidak berangkat karena bakatnya ada di dalam menulis bukan mengajar dalam bahasa daerah kampung tersebut. Tetapi ia tetap berangkat dan bekerja di sana, selama 3 tahu bekerja ia tidak membawa dmapak apapun karena bahasa daerah di sana memang sangat sulit. Lalu temannya ada yang mebujuknya untuk kembali dan menulis artikel. Setelah ia kembali dan menulis artikel, tulisannya diakui oleh sangat banyak orang dan bahkan orang-orang di kampung yang ia datangi memiliki semangat untuk belajar karena membaca artikelnya dia. Inilah gunanya teman ia bisa mengembalikan kita dari persepsi diri kita yang salah.

Ada banyak faktor dalam menemukan sebuah pekerjaan yang tepat. Saya harap setelah membaca kamu dapat menemukannya.

Komentar