- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pernahkah kamu merasa "Aku ini sebenarnya tidak bisa begini", "aku tidak tahu apa-apa" atau apapun lah yang intinya adalah aku bisa masuk sekolah atau pekerjaan ini karena keberuntungan.
Hal yang beruntung dari ini adalah kamu tidak sendiri, jangan menyalahkan dirimu karena suara kecil yang ada di kepalamu yang terus menyatakan bahwa kamu membodohi banyak orang. Suara itu ada di hampir setiap kepala orang, lebih banyak dari yang kamu pikirkan. Malahan suara ini terus-terusan menghantui kamu tiada henti dan kalau kamu teruskan ini bisa menghantarkan kamu pada depresi dan jatuhnya kepercayaan dirimu.
Impostor Syndrome
Adalah sebuah perasaan yang menyatakan bahwa diri sendiri tidak pintar atau kreatif meskipun terdapat bukti pencapaian yang tinggi. Impostor Syndrome diteliti oleh Suzanne Imes pada tahun 1978.
Ada beberapa karakteristik yang bisa dijabarkan dari Impostor Syndrome ini
- Mempercayai bahwa kamu tidak memiliki kemampuan atau pencapaian, meskipun bukti-bukti yang ada mengatakan sebaliknya.
- Susah percaya pada pujian.
- Merasakan bahwa sudah "memalsukan" jalan menuju sukses.
- Ketakutan berlebih terhadap ketahuan sebagai penipu.
Jangan Kuatir
Kalau kamu tidak merasa punya kelebihan, itu karena kamu terlalu banyak melihat orang lain sehingga kamu tidak melihat anugrah yang ada padamu. Kita bilang saja kuliah di salah satu kampus terbaik swasta yang susah dan lulus lalu masuk ke dalam salah satu perusahaan besar setelah itu kamu terserang Impostor Syndrome dan merasakan semua itu.
Beda kamu dengan orang-orang di sekitarmu adalah mereka lebih berpengalaman daripada kamu. Kedua, kamu terlalu tegang sehingga kamu lupa dengan semua pengetahuan yang ada di kepalamu(ini membuatmu merasa gagal) padahal ini wajar.
Kalau masih galau, maka saya sarankan kamu mulai meningkatkan kemampuanmu di sebuah bidang tertentu. Menurut saya sendiri ini hanyalah masalah sudut pandangmu.Banyak sekali orang kuatir dengan dirinya tidak mampu ini itu karena mereka seperti yang saya bilang. Terlalu sering membandingkan diri, terlalu sering melihat orang lain dan tidak mau mengakui kekuatan diri sendiri. Kemudian saat sudah mulai ahli dalam sebuah bidang masih melihat orang lain sehingga merasa diri masih bodoh atau tidak ada apa-apanya. Kasus ini mungkin terjadi karena yang pertama adalah dia sudah lebih berpengalaman dari kamu atau yang kedua dia memang punya bakat. Harus kamu ingat bahwa diantara bakat dan kerja keras, kerja keras akan mengalahkan bakat apabila bertemu sebuah dinding penghalang yang tinggi. Dinding itu bukan untuk menghalangi kamu, tapi untuk menguji seberapa keinginanmu untuk mendapatkan yang kamu inginkan.
Jadi mulai kurang semua perkataan "Aku tidak bisa", "Kebetulan saja bisa", "Aku hanya beruntung waktu itu". Mulai lihat diri dan lakukan evaluasi akan apa yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan dirimu dan setelah itu jangan lupa membantu orang-orang disekitarmu untuk meningkatkan kemampuan mereka. Ingat orang-orang yang kamu anggap hebat dulunya juga tidak tahu dan belum bisa melakukan apa yang kamu anggap hebat. kumpulkanlah pengalaman dan tingkatkan dirimu dan hidupmu setiap hari, dari baik menjadi makin baik dan lebih baik lagi.
Rayakanlah keberhasilanmu, kamu sudah pada posisi di mana bisa dibilang "KAMU KEREN".
Sumber : Merasa Bodoh di Tengah Pekerjaan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Thank you for the motivation
BalasHapus