Melakukan Pekerjaan yang Baik dan Bekerja Dengan Baik

      Sebuah pekerjaan selalu dipandang dari 2 sisi, yakni pekerjaan halu dan kasar. Pernah dengar istilah ini? Pekerjaan yang halus atau white collar adalah sebuah pekerjaan yang ada di balik meja. Sedangkan pekerjaan yang satunya adalah pekerjaan kasar/memerlukan fisik disebut dengan blue collar.


Pekerjaan Mana Yang Baik?

      Orang pasti melihat dan mengatakan yang ada di balik meja yang baik. Akan tetapi omongan itu sangat salah. Karena kedua pekerjaan ini harus baik dan kamu harus mengerti keduanya. 
Pertama, kamu harus bisa mengerti dan mengerjakan pekerjaan kasar dengan tujuan kamu memiliki pengalaman dan tidak ada orang yang menipumu. Seorang tukang bangunan bilang bahwa tidak mungkin menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 3 hari tapi kamu melihat dia dan memperhatikan bahwa cara dia bekerja tidak efisien, kamu tunjukan pada dia cara bekerja dengan baik dan pekerjaan selesai dalam waktu 2 hari saja. Hal ini memerlukan kamu mengerti proses kerja secara fisik.

Kedua, pekerjaan kasar atau di balik meja sama-sama perlu hati. Seseorang yang bekerja membangun tembok bisa mempunyai 3 sudut pandang atau mungkin lebih.  Tukang pertama mengatakan bahwa pokoknya ia kerja. Tukang kedua mengatakan, aku tidak suka pekerjaan ini tapi aku perlu uangnya. Tukang ketiga berkata, saya sedang membanguntembok yang paling baik di dunia. Hasil tembok yang paling baik akan dipegang tukang ke-3. Kalau ia membangun tembok terbaik maka ia akan meberikan yang terbaik. Kalau ia hanya pokoknya kerja maka tembok itu juga pokoknya berdiri. Sama halnya dengan kedua, selama saya tidak dibayar lebih maka tembok itu seadanya saja atau sepantasnya denga bayaran yang diterima. Selama kamu punya hati maka kamu akan tahu bahwa yang kamu kerjakan itu sebuah pekerjaan baik.


     Ketiga, tidak hanya white collar harus mencoba menjadi blue collar. Blue collar harus mencoba menjadi white collar. Pekerja kasar juga sering menghina orang yang dibalik meja tanpa mengetahui bahwa mereka memiliki masalah sendiri. Saya sering dengar hal ini dan berdalih dengan mengatakan "dia kan beruntung, dia kaya makanya bisa sekolah". Ada alasan mengapa sebagian orang pekerja kasar di Indonesia miskin. Karena mereka lebih boros daripada orang yang hidup dengan bekerja di balik meja. Saya dan tukang yang membangun rumah di daerah saya melihat ada kesenjangan sosial dalam harta kami. Saya hanya memakai motor dengan harga 11juta, sedangkan dia menggunakan motor tipe ninja yang harganya 33juta untuk tipe termurah.

    Orang-orang ini harus mencoba meningkatkan skill di balik meja mereka yakni berhitung, melakukan pengaturan dan perencanaan ke depan. Mereka boros sekali sehingga kehidupan mereka selalu pas-pas an bahkan kurang. Kalau mereka memiliki kemampuan white collar atau bekerja di balik meja. Saya berani jamin akan ada seornag tukang yang jauh lebih sukses daripada orang yang bekerja di balik meja

Bekerja Dengan Baik

       Banyak orang hanya bekerja. Menurut saya kalau kamu bekerja, bekerjalah dengan baik dan ingatlah yang baik bukanlah baik apabila bisa lebih baik. Kemudian yang lebih baik bukanlah yang baik apabila masih bisa menjadi yang terbaik. Pikirkanlah kalimat ini pelan-pelan. Omongan secara simpel adalah tingkatkan kemampuan mu bekerja dan hidup setiap hari. Kemampuan hidup bukan taraf hidup ataupun gaya hidup. Kemampuan hidup disini seperti kalau hari ini perusahaan mu bangkrut akan ada perusahaan yang siap menampung kamu. Kalau kamu keluar dari pekerjaan mu maka perusahaan akan menangisi kamu. Bagi saya itulah Bekerja dengan Baik

Bekerja dengan baik tidak hanya itu, kadang orang bekerja dengan sangat giat dan hasil pekerjaan mereka meninggalkan keluarga mereka, mereka meninggalkan sahabat-sahabat dan teman-teman mereka. Banyak orang yang karir sangat sukses namun bercerai. Semoga ini tidak terjadi, bekerja dengan baik menuntut kita bertanggung jawab penuh dengan hidup kita.

Kerja yang baik bukan berarti setiap hari harus lembur, ada kalanya bila jam 5 adalah waktu kamu pulang maka kamu langsung bergegas pulang. Jangan pikirkan lembur, kamu bekerja demi keluargamu apa jadinya bila kamu tidak pernah ada untuk keluargamu? Benar ini lah alasan yang paling sering digunakan saat terjadi perceraian. Keluargamu memang butuh uang untuk hidup dan kamu memberikan hal itu pada mereka. Tapi bagi mereka uang itu penting tapi bukan yang paling penting. Menurutmu bagaimana? apakah uang yang paling penting atau keluarga? tentu saja jawabannya keluarga, jangan sampai kamu bekerja dengan baik tapi melalaikan pekerjaan sebagai kepala keluarga atau bahkan pekerjaan sebagai seorang anak.

Menjadi Pekerja yang Baik

Menjadi pekerja yang baik juga selalu belajar. Lihat sekelilingmu, dunia selalu berubah. Gadget yang dulu memiliki ukuran yang sangat besar menjadi sangat kecil. Kemudian dalam beberapa tahun tombol dalam gadget mu berubah menjadi sebuah layar kecil yang bisa kamu gunakan untuk bekerja dan bahkan penemuan yang paling baru adalah kamu bisa menggunakan jam tangan yang terkoneksi dengan gadgetmu dan kamu bisa menerima panggilan dari sana. Itulah kemajuan teknologi. Jangan hanya puas dengan berduduk diam dan hanya menikmati kemajuan teknologi.

Belajarpun juga harus belajar yang baik. Gadget atau kita bilang saja smartphone adalah sebuah alat yang digunakan untuk bekerja. tetapi sekarang lebih banyak digunakan untuk bersenang-senang saja dan mulai menjadi sesuatu yang membuat banyak orang dan bahkan anak-anak ketagihan dalam menggunakan gadget. Berhati-hati sekali saat membeli gadget, hal ini bisa dimanfaatkan dan juga bisa membuat pekerjaan mu terbengkalai karena kecepatan informasi dan kesenangan yang diberikan oleh gadget ini.

Manfaatkanlah teknologi jangan sampai dibalik, jangan sampai kamu yang dimanfaatkan teknologi. Dengan gadget kita bisa bertukan informasi dengan teman yang berjarak sangat jauh dari kita. kita bisa mengirim dokumen dengan sangat cepat dan bekerja tidak harus berada di dalam kantor. Tentu saja kamu juga pasti bisa bekerja dan belajar dengan baik di era teknologi yang sangat maju ini.


Komentar