Cara Memakai Influencer Untuk Bisnis Baru atau Pemula

Photo by Ivan Samkov from Pexels
 

Banyak orang memikirkan bahwa membuka bisnis adalah hal yang mudah. Dalam beberapa poin tertentu memang membuka bisnis di dunia digital sekarang lebih mudah dan bahkan lebih murah. Tetapi hal ini hanya dalam membuka bisnisnya saja. Menjalankan bisnisnya adalah cerita yang lain lagi. 

Membuka bisnis lebih mudah dalam hal apa?

  • Tidak perlu tempat fisik
  • Tidak perlu memuat ijin usaha di pemerintah
  • Tidak perlu membayar karyawan untuk menjaga toko fisik
  • Bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone/laptop 

Menjalankan bisnis adalah hal yang sangat jauh berbeda. Pertama kita pasti memerlukan yang namanya publikasi. Yup, menjalankan marketing, membuat konten yang menarik dan seterusnya. Namun ada hal yang menarik yang beberapa orang katakan yakni "Pakai saja influencer". Sekali lagi, membicarakan pakai saja influencer ini tidak semudah membicarakannya. Karna menggunakan influencer yang tidak tepat hanya akan membakar uang saja dan tidak akan mengembalikan modal.

Saran pertama saya adalah jauhi influencer sebelum kamu bisa memastikan ada orang yang membutuhkan produkmu atau kualitas produkmu dianggap baik.

Apa itu Influencer?

Influencer memiliki beberapa istilah seperti endorser  atau key opinion leader tetapi intinya sama, mereka adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain dalam hal tertentu. Siapakah orang-orang tersebut?

1. Early Adopters

Early adopters adalah seseorang yang mencoba dan membagikan pengalaman mereka setelah mecoba produk/jasa tersebut. Mereka membangun reputasi mereka selama bertahun-tahun dengan membagikan pengalaman mereka dalam menggunakan produk/jasa. 

Menggunakan early adopters sebagai influencer adalah ide yang baik bagimu, selama produk/jasa mu memiliki kesamaan dengan yang early adopters review selama ini dan ini adalah sebuah barang/jasa baru. Ambil contoh kamu jual sebuah smartphone maka kamu akan mencari seorang early adopter untuk mencoba dan memberikan review pada smartphone yang kamu jual. Kemudian early adopter memiliki reputasi yang mereka harus jaga sehingga mereka mungkin belum tentu mau mempromosikan produk/jasamu, jadi kembali lagi pada kualitas produk/jasamu. 

Kenapa kok early adopters efektif? Simpel, karna mereka adalah orang biasa atau konsumen biasa seperti kita, tanpa dipengaruhi oleh perusahaan, oleh karena itu banyak orang percaya pada mereka dan terpengaruh dengan perkataan influencer ini.


2. Profesional Expert.

Profesional expert adalah orang yang bekerja dan/atau belajar di sebuah bidang tertentu hingga diakui bahwa dia memiliki pengetahuan yang cukup di bidangnya.

Influencer ini digunakan oleh produk/jasa yang kompleks atau setidaknya membuat konsumen berpikir untuk menggunakannya. Ambil contoh seperti ini, anda ingin membeli sebuah alat kopi dan dihadapkan pada 2 orang, orang pertama adalah sales mesin kopi dan yang satu lagi adalah seorang barista yang kesehariannya membuat kopi. Saat anda diberikan penjelasan si sales hanya mampu menjelaskan kemampuan alat ini dalam membuat kopi, namun barista akan dapat menjelaskan dengan lebih baik rasa/hasil yang diberikan oleh alat tersebut dan bedanya tanpa alat tersebut. 

Influencer profesional expert akan efektif apabila influencer tersebut bisa menjelaskan mengapa menggunakan produk/jasamu sangat menguntungkan bagi pengikut mereka. Tetapi profesional expert hanya bisa mentarget orang-orang yang berada di bidangnya. Seperti mesin kopi tadi, maka barista tersebut akan dapat mempengaruhi pecinta kopi saja. 

Untuk contoh yang lebih akurat, anggap saja kita mau beli obat. Keyakinan kita akan beda jauh bila sales yang memberikan rekomendasi dengan dokter yang memberikan resep. Apabila sales kita mungkin akan mencari informasi sedangkan dokter kadang kita tidak menanyakan dan hanya menerima saja. Itulah profesional expert, karena kita tahu bahwa dia sudah berpengalaman dan belajar di bidang kesehatan maka kita tidak ragu menerima resep dari dia.


Photo by fauxels from Pexels

3. Celebrity/Selebgram

Celebrity atau selebgram adalah orang yang mengikuti banyak pengikut karena paras mereka yang elok atau keunikan mereka dalam sosial media. Mungkin beberapa dari kita ada yang bilang pasti paras/kecantikan, namun ada hal unik yang membuat orang lain menjadi selebgram. Seperti komedian, muka mungkin tidak ok, tapi bisa membuat orang senang. Maka komedian juga bisa menjadi terkenal dalam sosial media. Masih banyak lagi influencer macam selebgram yang tidak memiliki paras cantik namun terkenal, seperti komikus. Jangan remehkan orang-orang ini karena mereka bisa memberikan endorse dengan cara yang menarik dan disukai oleh pengikut mereka.

Kapan menggunakan selebgram ini efektif? Saya secara pribadi melihat selegram tidak efektif, namun kenyataannya selebgram hampir sama efektifnya dengan influencer lain. Tetapi keefektifan ini terlihat dalam jumlah follower yang mereka miliki. Selebgram memiliki jumlah pengikut yang jauh lebih banyak dari influencer yang lain. Sangat cocok bila barang/produk adalah sesuatu yang sudah umum dan banyak di masyarakat

Kemudia selebgram yang terkenal bisa menggerakan orang-orang yang menyukai mereka dan mereka akan rela membeli produk tersebut. Misalkan saja BTS dan McD yang bekerja sama, pada saat itu BTS memiliki brand yang sangat kuat sehingga banyak yang mengantri di McD untuk membeli produk kerja sama mereka. Namun perlu diperhatikan, selebgram yang sangat terkenal dan memiliki fans yang banyak biayanya sangat mahal. Sangat tidak saya rekomendasikan untuk bisnis pemula.

4. Company President/Owner/CEO

Ini adalah influencer yang sering diremehkan. Pemilik perusahaan biasanya sangat mengerti produk/jasa mereka ... .... ... atau tidak. Namun tetap saja, influencer ini bisa mempengaruhi orang lain karena personal brand yang telah mereka bangun selama ini. Maksudnya seperti apa? influncer ini sangat bergantung pada lingkaran sosial dan keakraban mereka dengan teman-teman mereka. Ambil contoh kita membantu teman kita yang membuka usaha dengan menghampiri usahanya. Namun ini semua sangat bergantung pada kedekatan kita dengan orang-orang disekitar kita. 

Sisi lain adalah company president/owner/CEO adalah orang yang memiliki produk/ jasa dan memiliki visi misi yang bisa dibagikan dan menguntungkan masyarakat/pengikutnya. Namun jangan berpikir bahwa seorang company president mau meng-endorse produk/jasamu, karena mereka biasanya anti dengan mempromosikan produk/jasa yang diluar perusahaan mereka. 

Saran saya gunakan ini terlebih dahulu, namun bila anda tidak yakin dengan lingkaran sosial anda, gunakan influencer yang lain dan mulailah bangun lingkaran sosialmu. Ketika saya bilang bangun lingkaranmu bukan berarti kamu menawarkan produk/jasamu pada semua orang setiap saat. Bertemanlah dengan mereka layaknya manusia biasa tanpa ada udang di balik batu. Meski begitu jangan lupa kualitas produk/jasa mu, karna yang membuat konsumen kembali membeli adalah kepuasan akan kualitas dari produk/jasa yang kamu miliki.



Memilih Influencer Bagi Bisnis Seperti Apa?

Tidak mudah memilih influencer, namun semua ada plus minusnya. Saya tidak tahu produk/jasamu atau bahkan budget yang kamu sediakan untuk menggunakan jasa influencer sehingga saya tidak bisa membantu bisnis pemula dalam memilih influencer. Memilih influencer adalah tugas pemilik produk/jasa karena mereka yang mengenal produk/jasa, setelah ditambah pengetahuan di atas seharusnya sudah terbuka mana kira-kira influencer yang pas untuk produk/jasa yang dimiliki.

Faktor-faktor yang dicari adalah sebagai berikut : 

1. Kepercayaan.

Influencer tersebut sudah memiliki reputasi selama beberapa tahun. Dalam Instagram salah satu bukti adalah dengan tanda centang biru yang diberikan oleh instagram pada influencer tersebut. Kemudian kita juga dapa melakukan pengecekan pada follower yang dimiliki oleh influencer tersebut. Scroll secara cepat saja apakah nama-nama tersebut wajar. Kemudian pilih pada beberapa nama yang tidak wajar dan lihat follower dari user dengan nama tidak wajar. Biasanya akun-akun ini akan memiliki banyak follower yang tidak wajar, profil yang tidak jelas dan jumlah following yang banyak pula.  

Meski begitu seorang influencer yang terpercaya pun juga memiliki beberapa follower yang tidak jelas. Bila menemukan dalam jumlah sedikit, hal ini wajar. Tapi bila muncul dalam jumlah banyak maka kamu harus berhati-hati dengan influencer macam ini.

2. Kedekatan dengan pengikutnya

Faktor kedua yang mesti kita lihat adalah kedekatan influencer dengan followernya. Bagaimana melihat seberapa dekat influencer dengan followernya? Kita bisa lihat pada bagian komentar di post yang dia bangun. Biasanya follower yang ingin dekat dengan influencer akan memberikan komentar dan bila influencer tersebut ingin hal yang sama maka dia akan membalas komentar tersebut. Tetapi jangan berharap dia akan membalas semua, karena banyak juga orang aneh dia luar sana yang memberikan komentar aneh-aneh di mana influencer(sebagai manusia) juga tidak ingin dekat dengan orang tersebut.

Hal inilah yang membuat seorang follower bisa menjadi militan influencer tersebut. Karena mereka merasa dekat dengan influencer tersebut. Entah dalam persepektif hidup, pengalaman, hobi, ketertarikan atau memiliki sebuah visi yang sama.

3. Kreatif dalam membuat konten

Kreatifitas adalah hal penting, karena influencer tersebut diikuti karena dia bisa membuat sebuah konten yang kreatif yang menarik dan menyenangkan bagi pengikutnya. Apabila dia hanya melakukan repost sebuah konten dan memberikan itu pada followernya, saya sarankan hindari. Karena dia hanya akan menunggu konten dari kamu dan seperti yang kita tahu bahwa konten yang kita buat adalah sebuah iklan yang mana akan diacuhkan oleh follower tersebut. 

4. Konten yang sesuai dengan produk

Kemudian jangan cuma melihat 3 hal tersebut, faktor terakhir yang mesti kamu lihat adalah kesesuaian konten yang dia buat dengan produk/brand yang ingin kamu pasarkan melalui influencer tersebut. Misalkan influencer tersebut, cantik, kreatif dan dekat dengan followernya, tetapi dia sering memberikan konten mengenai kecantikan. Maka hal ini baik bagi produk/brand yang berhubungan dengan kecantikan. Kalau brand/produk tidak berkaitan dengan kecantikan maka influencer tersebutpun akan kesusahan dalam membuat konten dan memasarkan produk/brand yang kamu miliki.


Namun saya juga memiliki pengalaman yang bisa saya bagikan agar kamu juga terhindar dari influencer palsu yang menghabiskan modalmu.

Photo by Anna Tarazevich from Pexels

Influencer Palsu

Hindari influencer yang hanya menghabiskan uangmu, cara ceknya mudah. 

  • Perhatikan post endorse yang dia miliki, rata-rata influencer dapat menghasilkan sekitar 10% like dari total follower yang dia miliki.
  •  Lebih banyak melakukan Endorse daripada membuat konten sendiri. Bagi saya simpel, siapa sih orang yang mau diberi iklan terus-menerus.
  • Perhatikan followernya, lihat apakah followernya memiliki username aneh dan masuk dalam profilnya lihat berapa banyak follower dan followingnya. Follower dengan username aneh dan akun tersebut memiliki sedikit follower maka akun ini adalah bot. Bila kamu melihat follower dari influencer tersebut banyak yang seperti ini. Segera batalkan dan cari yang lain.
  • Terkenal dengan buruk. Dalam bahasa inggris ada fame dan infamy. Fame adalah untuk orang yang terkenal karena prestasi mereka. Infamy adalah orang yang terkenal karena kelakuan buruk mereka. Hindari influencer ini meski follower yang dia miliki banyak, karena prestasi mereka buruk dan jangan sampai itu menular pada produk/jasa bahkan merk mu.
  • Menggunakan seksualitas, influencer yang menggunakan seksualitasnya akan memiliki banyak follower namun mereka menjadi follower karna unsur seksualitas. Hal ini dapat membuat brand mu dipandang jelek.
  • Meminta barang gratis sebagai ganti endorse. Mungkin kita merasa beruntung ada influencer yang tiba-tiba menawarkan jasanya untuk membantu bisnis kita, namun prinsipnya seperti yang saya tulis di atas berhati-hatilah .. ... ... atau saya terlalu skeptis. Namun tidak ada salahnya berhati-hati.

 

Paid Promote

Saya menyarankan untuk menghindari paid promote. Paid promote memang terlihat menguntungkan dalam jumlah follower saja. Namun sekali lagi, follower dari orang-orang yang melakukan paid promote adalah teman-teman mereka sendiri dan mereka follow karena mereka teman. Sehingga pengaruhnya kecil sekali. Kemudian mereka memberikan tulisan paid promote pada caption sehingga membuat orang memandang post ini hanyalah iklan belaka. Akhir kata tingkat efektifitasnya rendah. Bahkan lebih baik menggunakan ads berbayar yang disediakan di sosial media daripada menggunakan paid promote.

Memberikan Konten pada Influencer(Micro Managing)

Banyak yang saat bekerja dengan influencer melakukan micro managing atau mengatur apa yang harus diperbuat dan dikatakan influencer tersebut. Ini adalah kesalahan fatal. Karena influencer memiliki cara yang unik dalam membuat konten dan menyampaikan pesan pada follower mereka dan itulah yang membuat mereka diikuti oleh follower mereka. Jangan mengatur atau bahkan memberikan mereka sebuah postingan untuk di post dalam akun sosial media mereka(praktik yang paling parah yang pernah saya temui). Kalau hanya menyuruh influencer membagikan post dalam akun mereka, saya berani jamin bahwa menjalankan iklan berbayar yang disediakan di sosial media lebih murah dengan tingkat efektif yang sama.

 

Note : 

Semua tulisan ini bedasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Setiap orang bisa memiliki pengalaman dan pendapat yang berbeda. Tujuan dari tulisan ini bukan untuk menghina namun untuk membantu bisnis pemula dalam memilih influencer yang sesuai dengan produk/jasa dan bahkan budget mereka. Karena menurut pengalaman saya, bisnis pemula atau baru biasanya memiliki budget yang sedikit.

Komentar