Evolusi Perusahaan dan Mainstream Inovasi

 Kita sering mendapat contoh dari seekor ulat berubah menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu digambarkan memiliki sebuah keindahan dan sebagai isyarat bahwa "Sekarang saya bisa terbang.". Analogi-analogi seperti kupu-kupu ini digunakan perusahaan untuk mencoba mencerminkan diri mereka, namun mereka lupa bahwa evolusi dalam perusahaan sama dari setiap perusahaan yang ada. Meskipun mereka mengatakan bahwa saya sudah bertindak "Out of the Box", ada hal-hal yang tidak bisa dihindari dari sebuah kotak di mana perusahaan beromba-lomba untuk keluar. Karena hanya tahu arti istilahnya tanpa mengerti maknanya. 



Sebuah Lingkaran Dinamis 

Perusahaan tidak penah dimulai dari sebuah Box/Kotak, karna itu menurut saya aneh bila mereka ingin melakukan sesuatu yang "out of the box". Perusahaan selalu dimulai dari sebuah lingkaran yang dinamis.

Pendiri facebook adalah Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Mereka adalah individu-individu yang saling bekerja sama untuk sebuah tujuan. Apakah ada struktur organisasi? Apakah waktu mereka bekerja sama Facebook sudah ada? Jawabannya adalah belum. Mereka memiliki seorang Mark Zuckerberg yang mengarahkan arah dan tujuan dari dibangunnya Facebook. Kemudian sisanya mempercayakan diri pada Mark dan mengerjakan sebaik mungkin. Mereka saling tolong menolong agar tujuan mereka tercapai. Hingga akhirnya keluarlah Facebook yang menjadi awal dari sebuah inovasi dalam bermedia sosial.

Hal inilah yang dikejar oleh banyak perusahaan. Untuk diketahui saat saya tuliskan kata "Hal ini" maksudnya adalah kesuksesan dan Inovasi Facebook. Akan tetapi pada perusahaan-perusahaan secara umum yang terjadi tidak seperti yang ada pada Facebook. Kenyataannya yang terjadi adalah pimpinan dari perusahaan ingin adanya inovasi, dia menunjuk anak buahnya yang dia rasa memiliki kemampuan. Kemudian dia akan melakukan evaluasi dari inovasi tersebut. 

Kenapa Inovasi yang menggebrak dunia tak kunjung datang? Hasilnya tidak pernah datang karena si pimpinan tidak seperti Mark yang memiliki visi dan bisa mengarahkan teman-teman dia dengan tujuan yang jelas

Inside The Box dan Out of The Box

Melakukan inovasi merupakah masalah paling rumit bagi perusahaan besar. Kenapa? Regulasi, SOP, aturan-aturan, birokrasi, dokumen dan banyak hal yang masih bisa disebutkan yang membebani sebuah inovasi atau seorang inovator dalam perusahaan. Kemudian masih juga ada resiko batin/pikiran.

Mengapa Facebook berhasil karena mereka kalau butuh uang, mereka akan saling support, kalau ada yang bingung mereka akan saling bantu, apabila menemui kegagalan mereka akan saling belajar bersama-sama. Inilah yang tidak kita temui di perusahaan. Pertama si pimpinan memberikan dukungan pada pegawai yang dirasa mampu setelah itu dia hanya menunggu hasil. Bagaimana dengan support? Melalui proses birokrasi. Bagaimana bila gagal? apakah si pegawai bisa bernafas lega atau memikirkan stress karena harus melaporkan kegagalannya?. Kedua, tidak jelas arti yang "dirasa mampu". Karena "mampu" di sini adalah orang yang bisa memberikan hasil baik kepada si pimpinan tersebut.

Maka dari itu kita bisa lihat kenyataan yang miris yaitu mereka ingin out of the box namun mereka makin inside the box, bahkan boxnya makin kecil. Facebook belum memiliki sebuah box pada saat mereka berdiri pertama kali, sehingga mereka bisa bergerak dengan cepat dan tanpa keraguan sesuai dengan tujuan dan arah yang jelas. Saat pegawai berinovasi pun sama, mereka akan terbentur dengan birokrasi, dan "Bukan itu cara kita bekerja di sini" sehingga inovasi mereka akan kembali menjadi sebuah ide yang tak bisa lebih tinggi dari "Asal bapak senang"


Harmoni Dalam Tubuh

Apakah perusahaan harus dihancurkan terlebih dahulu baru mereka bisa membuat gebrakan? Pemikiran ini juga salah. Karena masalahnya bukan di perusahaan, tetapi ada pada harmoni yang terjadi di perusahaan. Harmoni adalah sebuah keselarasan yang terjadi dalam perusahaan. Saat facebook pertama kali dibangun ada sebuah harmoni, mereka saling percaya dan mengikuti arah dari pemimpin mereka yakni Mark. Kemudian dapat kita perhatikan juga harmoni mereka. Harmoni dalam hal apa? Latar belakang dan yang dikerjakan, Saverin dan Moskovitz adalah lulusan ekonomi, Hughes lulusan sejarah dan literatur dan hanya Mark dan Andrew McCallum yang memiliki latar belakang IT.

Saya tidak tahu persis yang mereka kerjakan, tapi saya bisa melihat sebagian besar yag dikerjakan perusahaan. Memerlukan Inovasi, maka akan ada 1 orang yang dianggap "mampu" disuruh melakukan inovasi, orang tersebut bingung dan memilih teman-teman yang dia percaya(Biasanya dalam 1 divisi). Mereka mencoba melakukan gebrakan namun, tidak tahu cara kerja divisi lain dan divisi lain tersebut belum tentu mau bekerja sama karena mereka memiliki tanggung jawab pada atasan mereka. Inovasi coba dilakukan sebaik mungkin dan harus ada perubahan dari perusahaan, namun munculah kata-kata yang intinya "Bukan itu cara kita bekerja di sini" Alhasil, Inovasi tidak berhasil atau menemui kendala besar. Pimpinan yang meminta inovasi makin tidak sabar dan makin menuntut hasil. Harmoni makin rusak dan akhirnya "Asal bapak senang"

Kebebasan adalah hal yang penting dalam membangun inovasi dan inilah yang seringkali tidak ada karena ada kotak yang dibuat perusahaan namun bila tidak ada harmoni dalam perusahaan meskipun ada kebebasan, kebebasan ini adalah kebebasan yang merusak. Kebebasan ini penting, terutama untuk perusahaan yang ingin inovasi. Sama seperti tubuh manusia ketika bagian kaki gatal, maka anggota tubuh lain akan bergerak dan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Mata akan melihat bagian mana yang gatal, memberikan laporan ke otak dan otak akan memerintahkan tangan untuk menggaruk dan badan untuk membungkuk. Seringkali aturan di perusahaan tidak begitu bukan. Ada dokumen yang harus diisi, ada surat yang harus dipenuhi, ada proposal yang harus diberikan. Kalau kaki gatal sih tidak apa, tapi bagaimana bila kaki tersebut luka dan birokrasi menghambat anggota tubuh lainnya membantu? Bukankah kaki akan terinfeksi dan malah mengakibatkan seluruh badan sakit lebih parah.

Alangkah baiknya bila perusahaan memiliki Harmoni seperti yang dimiliki tubuh manusia.


Buta Terhadap Perubahan

Perusahaan ingin hasil namun buta terhadap perubahan atau kebutuhan perubahan. Hal ini wajar, karena siapa sih yang tidak kesusahan meninggalkan comfort zone mereka. Selain comfort zone tidak boleh dilupakan bahwa hal baru tidak dapat dihindari. Baik sekali bila perusahaan mau belajar hal baru, tetapi sangat tidak baik bila perusahaan meminta hal baru itu mendukung mereka dan pasti 100% memberikan profit. Sama seperti saat mencoba beli pakaian dengan merek baru, belum tentu pakaian itu cocok dengan kita. Teknologi baru sama seperti baju tersebut plus baju tersebut ada di dalam sebuah kado/karung sehingga kita tidak bisa melihatnya. Seringkali akhirnya kita terjebak dalam 2 pilihan yakni beli atau tidak beli. Bagi saya ini penyakit perusahaan. Entah karna harga diri atau apapun itu mereka selalu berada dalam 2 kotak tersebut.

Pilihan kita makin banyak, selain beli atau tidak beli, masih ada tunggu, tanya orang lain yang sudah membeli, sewa, bekerja sama dan masih banyak cara lainnya. Inilah inti out of the box yang harusnya ada dalam sebuah inovasi. Lagian, pilihan-pilihan ini sudah ada dan banyak yang memberikan fasilitas pendukung agar kita bisa memiliki pilihan-pilihan tersebut.

Kemudian kotak tersebut adalah hal penting terutama bagi perusahaan besar. Bayangkan semua pekerjaan dikerjakan oleh orang itu-itu saja. Maka dia akan kelelahan, disinilah sebuah box diperlukan. Setiap orang dengan keahliannya dibuat dalam 1 kelompok agar mereka bisa memberikan yang terbaik. Namun jangan lupa bahwa diperlukan sebuah keharmonisan dalam antar kelompok. Bila kotak ini dihilangkan, juga akan membuat masalah baru. Akan ada pegawai yang tidak tahu harus melakukan apa dan akan ada pegawai yang melakukan pekerjaan redundant. Makin besar perusahaan maka makin banyak box mereka. Box inilah yang membuat ketidak harmonisan muncul.

Semakin besar perusahaan  maka ketidak harmonisan juga makin besar, namun pimpinan biasanya tutup mata. Perlu disadari bahwa pimpinan ini manusia biasa, mereka tidak bisa melihat seluruh divisi. Yang harus dihindari adalah pimpinan ini hanya melihat 1 divisi atau orang tertentu saja. Ketika itu terjadi, inovasi hanyalah impian belaka.

Sehingga tersisa pertanyaan penting yakni seberapa dinamis(mau berubah) dan harmonis perusahaan tersebut?

Sama seperti kopi ini, merupakan gabungan dari petani kopi, susu peternak sapi, alat pembuat kopi dan kemampuan seorang barista.Setiap orang memiliki bagian masing-masing dan memberikan yang terbaik.Terdapat sebuah box/kotak di sana namun keharmonisan mereka membuat sebuah rasa baru yang merubah dunia.





Komentar